Indahnya sebuah persahabatan

Indahnya sebuah persahabatan

Pernahkah anda memiliki teman, yang akhirnya menjadi sahabat, bahkan seperti saudara sendiri? Bagaimana perjalanan hidup kita dengan sahabat ini, apakah kita benar-benar bisa sehati selamanya? Akankah kita berpisah dipersimpangan jalan, bahkan menjadi musuh?

Ibuku alm selalu menasehati, bahwa seorang teman yang baik, akan selalu berada di sisi kita dalam suka dan duka, bahkan melebihi seorang saudara. Namun perjalanan hidup kita, dan sifat manusia yang selalu berubah, kadang tak membuat sebuah persahabatan dapat terus berjalan mulus. Tentu saja, persahabatan yang dapat berjalan terus, tetap memerlukan room bagi masing-masing, untuk memiliki teman-teman yang lain, agar masing-masing dari orang yang menjadi sahabat tadi tetap dapat berkembang.

Saat SMA saya memiliki seorang sahabat, dan persahabatan tadi berjalan lancar, walau harus saling berpisah kota karena menimba ilmu di tempat yang berbeda. Awal mulanya surat menyurat masih berjalan lancar, kalau saya pulang kampung, selalu mampir dikotanya tempat kuliah, untuk mengobrol dan cerita apa yang dialami masing-masing. Menginjak tahun kedua, perasaan sudah menjadi lain…entah kenapa, kami tetap dekat, tapi ada hal-hal yang tak bisa dijelaskan. Mungkinkah pengaruh lingkungan dan budaya universitas yang berbeda, kota yang berbeda? Begitulah, surat menyurat makin jarang…dan akhirnya berhenti. Tigapuluh empat tahun kemudian, entahlah sejak dikenal adanya sms…tiba-tiba saya mendapatkan nomor hapenya, dan sejak itu persahabatan kami mulai berjalan lagi, dengan sekedar saling berkirim sms.

Zaman mahasiswa saya juga punya sahabat, yang kemudian juga berpisah setelah penjurusan yang berbeda, apalagi setelah lulus kuliah, masing-masing menempuh jalan kehidupannya sendiri-sendiri. Nahh…. setelah bekerja, ternyata mempunyai sahabat berbeda dengan saat di SMA atau mahasiswa. Persahabatan di dunia kerja, sangat beragam sifatnya, jadi saya mempunyai beberapa teman yang ketemunya pada waktu dan kondisi tertentu. Misalnya, jika saya ingin menghadiri pernikahan seorang teman, saya punya “geng” teman, untuk sama-sama hadir di acara pernikahan tersebut. Geng ini terdiri dari ibu-ibu, yang suaminya sering tak bisa menemani isterinya untuk datang ke acara pernikahan teman sekantor, dengan alasan yang bervariasi, ada yang pekerjaan suami di luar kota, ada yang suami sedang turne dan lain-lain. Ada juga teman yang cocok untuk diajak ngopi bareng, saat kepala lagi panas, mikirin pekerjaan yang lagi padat dan banyak permasalahan. Teman ngopi ini hanya bertiga, entah kenapa saya tak berani curhat sembarangan…..dan persahabatan ini terpaksa tak berlanjut, karena salah satunya dapat promosi yang waktunya menjadi sangat sibuk dan tak bisa ngopi bareng lagi.

Sahabat untuk ketawa bersama. Pernahkah anda memiliki teman, yang selalu dapat menyegarkan suasana? Dimanapun dia berada, situasi menjadi riang. Juga ada teman, yang berbakat jika diajak untuk adu pendapat dalam ajang diskusi. Dan ada teman yang memang cocok mendengarkah keluhan. Jadi, ternyata Tuhan menciptakan makhluk yang dikarunia bakat bermacam-macam. Saya sering dikomentari suami…”Kamu nih aneh, geng mu terdiri dari bermacam-macam…ada geng ngopi, geng senam, geng adu pendapat…” katanya sambil tersenyum geli.

Bagaimana dengan teman yang diperoleh dari sesama blogger atau pertemanan dunia maya? Ternyata dari teman yang di kenal dari dunia maya ini, ada yang cocok di hati, dilanjutkan email secara japri, ketemu di suatu tempat…..jadi sama dengan marketing, ternyata persahabatan punya segmen tersendiri juga. Bagaimana dengan anda, apakah anda mengalami seperti saya? Atau anda punya sahabat yang benar-benar dekat, dan sering ketemu sejak SMA sampai sekarang, dalam arti sering kontak dan ketemu tatap muka?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Indahnya sebuah persahabatan"

Posting Komentar